Senin, Maret 02, 2009

MENUJU GUNUNG KUDUSMU

Satu hari lagi, pintaku pada malaikat yang bersayap abu-abu keperakan.
Satu hari lagi, hanya satu hari lagi, demikian aku memohon
Satu hari lagi, atau seribu hari lagi, adalah sama, jawab malaikat bersayap abu-abu keperakan
Satu hari lagi, ataupun seribu hari lagi, sudah tersurat bahwa hari ini adalah waktunya, malaikat bersayap abu-abu keperakan itu menegaskan
Bolehkan aku menjenguknya sebentar ? pintaku lagi
Dia sudah tidur, mungkin kau bisa menjumpainya dalam mimpi kalian
Jadi aku harus tidur juga ? tanyaku kembali
Tidurlah, temuilah dia, malaikat bersayap abu-abu keperakan itu menyuruhku

Aku melihat cahaya seperti terowongan dengan lidah api berkorona disekitarnya
Terowongan cahaya bergelombang, berlekuk-lekuk, ku sentuh dinding nya dingin, sedingin kakiku yang melayang
Terdengar lagu-lagu bersangkakala , lagu puji-pujian nan sahdu
Aku melihatmu disana, sedang tersenyum, sepertinya kau tau aku akan datang
Aku akan tidak bersama kalian lagi nanti
Sepertinya hari ini adalah saatnya
Waktu ku tidak lama singgah
Aku ingin menyampaikan pesan , tolong kau sampaikan
Aku takut aku tak sanggup mengatakan langsung padanya
Katakan padanya, selama kami bersama tak ada satupun hari yang tak indah
Tak ada satu hari pun yang tak bercahaya
Aku ingin satu hari lagi, untuk mengucapkan satu kata padanya
Tapi satu atau seribu hari lagi adalah sama, aku tetap akan pergi
Kau sajalah yang menyampaikan

Kebersamaan itu akan aku ingat sampai aku, kau dan dia, bertemu kembali
Satu hari nanti,
Percayalah aku akan menjadi malaikat kalian
Satu hari nanti,
Kita akan tetap bersama dalam ruang yang berbeda
Melihat dua malaikat kecil kalian beranjak dewasa
Melihat cinta kalian yang semakin bertumbuh
Satu hari nanti,
Aku akan selalu ada

Waktuku telah tiba
Malaikat yang bersayap abu-abu keperakan meraih tanganku
Sudah saatnya, demikian katanya
Kulihat iring-iringan malaikat menyambutku
Aku menoleh ke ibu ku yang terlelap, aku pergi,pamitku
Cahaya merona ketika raga dan jiwa berkeliat sontak
Melepas sukma-sukma terdalam ku
Jiwa ku melayang-layang
Melayang ringan, seringan awan
Masih diiringi puji-pujian sangkakala
Aku menuju gunung kudus Mu



R.I.P Seorang Sahabat 07121964 -15112008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar