Sabtu, Juli 18, 2009

Dan Elang itu Pulanglah

Dan pucuk-pucuk daun kembali bergoyang

Sepertinya dia mengiringi kepulangan kita

Jalanan hitam yang kini kutapak

Datar nian tak bergelombang



Dan angin basah desau merayu

Bersenandung iring langkak kakiku mengayun

Pelan namun pasti kita melangkah

Senyum mekar tersungging

Tawa derai terburai



Dan aku kini masih melenggang

Menikmati masa lalu yang kini di depan mata

Aku pulang tidaklah lama

Namun sepotong hatiku

Menari-nari bergembira



Dan lihatlah

Anak-anak elang ini

Mengepak sayap nya pulang ke sangkar

Rindu tlah terlalu lama kutinggalkan

Kerinduan ini tlah terlalu menjadi beban



Dan elang ini kini

Pulang dengan sayap yang dewasa

Sungguh berbeda ketika sayap kami masih lemah

Ketika itu kami masih teramat muda

Tinggal di sarang milik ibuku



Dan biarlah kuselesaikan saja

Kepak sayap kami berhenti sebentar disini

Sambil menghela napas sebentar

Namun sadar bahwa kami tetap harus berangkat



Dan pucuk-pucuk daun masih bergoyang

Kepak elang siap-siap kembali pulang

Namun sepotong hati yang telah merindu ini

Kan tetap mengenang

Kan tetap meninggalkan

Rindu itu disini

Disarang tempat kami dulu terlahir

Dan berucap aku kan membawa kenangan ini dihati kami,selamanya



Mdn ; 180709



Rindu napak tilas ke kampungku





Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•

2 komentar:

  1. @Lian, aku suka pas di bait yang ini:

    Dan pucuk-pucuk daun masih bergoyang
    Kepak elang siap-siap kembali pulang
    Namun sepotong hati yang telah merindu ini
    Kan tetap mengenang
    Kan tetap meninggalkan
    Rindu itu disini
    Disarang tempat kami dulu terlahir
    Dan berucap aku kan membawa kenangan ini dihati kami, selamanya

    BalasHapus
  2. waktu aku menulis ini, aku bersenandung lirih
    dan dapat lah ini.. pakai gitar akustik mungkin syahdu bgt kedengarannya ya???? hmmmmm..jd makin rindu..

    BalasHapus