ada damai
ada jerit
ada asap
ada sontak
ada bendera
ada bola
ada kembang api
ada champagne
ada rindu
ada sakit
ada virus
ada bom
ada dusta
ada sekolah baru
ada rejeki
ada umur yang baru
ada kepergian
ada kelahiran
ada penghianatan
ada air mata
ada senyum merekah
ada pemenang
ada pencundang
ada daun kering
juli ku pun berakhirlah
Jumat, Juli 31, 2009
GOD PROMISE
God didn't promise days without pain,
laughter without sorrow,
sun without rain,
but ...
He did promise strength for the day,
comfort for the tears,
and light for the way.
If God brings you to it,
He will bring you through it.
laughter without sorrow,
sun without rain,
but ...
He did promise strength for the day,
comfort for the tears,
and light for the way.
If God brings you to it,
He will bring you through it.
PERIH
ada yang hilang berapa lama
sepi ku masih ada
diantara luluh lantak raga ini
sepotong jiwaku merintih
perih...
bilur-bilur ku masih bernanah
seonggok daging ku masih menyimpan pedih
aku terbaring tak berdaya
mungkin untuk waktu yang lama
sepi ku masih ada
diantara luluh lantak raga ini
sepotong jiwaku merintih
perih...
bilur-bilur ku masih bernanah
seonggok daging ku masih menyimpan pedih
aku terbaring tak berdaya
mungkin untuk waktu yang lama
Kamis, Juli 23, 2009
NAIF
Matahari berbisik ditelingaku
Sudahlah,
jangan dipikir lagi
memang pantas kecewa
namun hari masih panjang
tak baik menekuk mukamu seperti ini
Aku bergeser menjauh
Matahari berbisik kembali ditelingaku
Kuakui kau terlalui naif
tapi itu manusiawi
wajar kau berharap
namun, tak pantas kau larut
Aku mendongakkan kepalaku
Kubisikkan :
Matahari,
Aku kecewa,
aku terlalu naif
berharap terlalu tinggi
sungguh aku tak percaya
waktu tak berarti menjadikan kita menjadi dewasa
aku kecewa padanya
melemparkan emosi tidak pada tempatnya
tak pantas amarahnya
Matahari berbisik pelan
Lupakan,
hari masih panjang
tak ada gunanya menyimpan gundah di hati
senyumlah
mdn; 240709
"ketika aku kecewa pada seorang yang kuanggap kawan"
Sudahlah,
jangan dipikir lagi
memang pantas kecewa
namun hari masih panjang
tak baik menekuk mukamu seperti ini
Aku bergeser menjauh
Matahari berbisik kembali ditelingaku
Kuakui kau terlalui naif
tapi itu manusiawi
wajar kau berharap
namun, tak pantas kau larut
Aku mendongakkan kepalaku
Kubisikkan :
Matahari,
Aku kecewa,
aku terlalu naif
berharap terlalu tinggi
sungguh aku tak percaya
waktu tak berarti menjadikan kita menjadi dewasa
aku kecewa padanya
melemparkan emosi tidak pada tempatnya
tak pantas amarahnya
Matahari berbisik pelan
Lupakan,
hari masih panjang
tak ada gunanya menyimpan gundah di hati
senyumlah
mdn; 240709
"ketika aku kecewa pada seorang yang kuanggap kawan"
Selasa, Juli 21, 2009
Berkabung
Kabut pagi ini
Seakan menegurku
"Seharusnya mereka pantas dihormati"
Apa maksudmu,kabut? - kubertanya
Jiwa-jiwa yang meninggalkan kita
Jumat kelabu pagi itu
Ketika ledakan menghacurkan raga
Sudah sewajarlah kita menghormati mereka
Dengan apa? kembali kubertanya
"Kibarkanlah bendera setengah tiang"
Ya, jiwa mereka pantas menerima ini
Namun bendera itu belum kuliat sampai sepagi ini
Kabut berguman,
"Kaulah yang memulai"
Mdn ; 21 juli 09
Hari ke 5 mengenang korban jw marriot n ritz carlton jkt
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Seakan menegurku
"Seharusnya mereka pantas dihormati"
Apa maksudmu,kabut? - kubertanya
Jiwa-jiwa yang meninggalkan kita
Jumat kelabu pagi itu
Ketika ledakan menghacurkan raga
Sudah sewajarlah kita menghormati mereka
Dengan apa? kembali kubertanya
"Kibarkanlah bendera setengah tiang"
Ya, jiwa mereka pantas menerima ini
Namun bendera itu belum kuliat sampai sepagi ini
Kabut berguman,
"Kaulah yang memulai"
Mdn ; 21 juli 09
Hari ke 5 mengenang korban jw marriot n ritz carlton jkt
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Senin, Juli 20, 2009
Selalu Ada Cinta
Waktu tak pernah menunggu
Penantian kan sia-sia jika berharap
Rasa apa jua adanya
Nikmati saja dan lalui terus
Elok waktu kan berjalan
Sambil berharap asa menunggu di depan
Jika kita masih setia disini
Tak ragu kuberkata
Selalu ada cinta
Karena itu aku ada selalu disini
Bersamamu
Menemanimu
Sampai waktu kita nanti berhenti
Mdn;20 juli '09
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Penantian kan sia-sia jika berharap
Rasa apa jua adanya
Nikmati saja dan lalui terus
Elok waktu kan berjalan
Sambil berharap asa menunggu di depan
Jika kita masih setia disini
Tak ragu kuberkata
Selalu ada cinta
Karena itu aku ada selalu disini
Bersamamu
Menemanimu
Sampai waktu kita nanti berhenti
Mdn;20 juli '09
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Sabtu, Juli 18, 2009
Dan Elang itu Pulanglah
Dan pucuk-pucuk daun kembali bergoyang
Sepertinya dia mengiringi kepulangan kita
Jalanan hitam yang kini kutapak
Datar nian tak bergelombang
Dan angin basah desau merayu
Bersenandung iring langkak kakiku mengayun
Pelan namun pasti kita melangkah
Senyum mekar tersungging
Tawa derai terburai
Dan aku kini masih melenggang
Menikmati masa lalu yang kini di depan mata
Aku pulang tidaklah lama
Namun sepotong hatiku
Menari-nari bergembira
Dan lihatlah
Anak-anak elang ini
Mengepak sayap nya pulang ke sangkar
Rindu tlah terlalu lama kutinggalkan
Kerinduan ini tlah terlalu menjadi beban
Dan elang ini kini
Pulang dengan sayap yang dewasa
Sungguh berbeda ketika sayap kami masih lemah
Ketika itu kami masih teramat muda
Tinggal di sarang milik ibuku
Dan biarlah kuselesaikan saja
Kepak sayap kami berhenti sebentar disini
Sambil menghela napas sebentar
Namun sadar bahwa kami tetap harus berangkat
Dan pucuk-pucuk daun masih bergoyang
Kepak elang siap-siap kembali pulang
Namun sepotong hati yang telah merindu ini
Kan tetap mengenang
Kan tetap meninggalkan
Rindu itu disini
Disarang tempat kami dulu terlahir
Dan berucap aku kan membawa kenangan ini dihati kami,selamanya
Mdn ; 180709
Rindu napak tilas ke kampungku
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Sepertinya dia mengiringi kepulangan kita
Jalanan hitam yang kini kutapak
Datar nian tak bergelombang
Dan angin basah desau merayu
Bersenandung iring langkak kakiku mengayun
Pelan namun pasti kita melangkah
Senyum mekar tersungging
Tawa derai terburai
Dan aku kini masih melenggang
Menikmati masa lalu yang kini di depan mata
Aku pulang tidaklah lama
Namun sepotong hatiku
Menari-nari bergembira
Dan lihatlah
Anak-anak elang ini
Mengepak sayap nya pulang ke sangkar
Rindu tlah terlalu lama kutinggalkan
Kerinduan ini tlah terlalu menjadi beban
Dan elang ini kini
Pulang dengan sayap yang dewasa
Sungguh berbeda ketika sayap kami masih lemah
Ketika itu kami masih teramat muda
Tinggal di sarang milik ibuku
Dan biarlah kuselesaikan saja
Kepak sayap kami berhenti sebentar disini
Sambil menghela napas sebentar
Namun sadar bahwa kami tetap harus berangkat
Dan pucuk-pucuk daun masih bergoyang
Kepak elang siap-siap kembali pulang
Namun sepotong hati yang telah merindu ini
Kan tetap mengenang
Kan tetap meninggalkan
Rindu itu disini
Disarang tempat kami dulu terlahir
Dan berucap aku kan membawa kenangan ini dihati kami,selamanya
Mdn ; 180709
Rindu napak tilas ke kampungku
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Jumat, Juli 17, 2009
PUISI DUKA UNTUK SAHABAT KORBAN BOM JW MARRIOT 2 & RITZ CARLTON JKT 170709
bulan depan-
tepat tanggal yang sama seperti hari ini
rakyat kami akan pesta panen raya ,
merayakan enampuluh empat tahun panen raya ini
seharusnya akan banyak kembang api
yang bertabur di langit
menyaingi binar cahaya bintang
namun hari ini-
kami berduka
berduka karena ladang kami telah dirusak
dimusnahkan seketika
oleh hama dan wabah kejam nan biadap
tak bersisa yang akan dituai
tak bersisa yang akan disemai
keringat yang berpeluh di lengan kami selama ini
sungguh seperti tak berarti apa-apa
ladang ini adalah raga kami
ladang ini adalah jiwa kami
sungguh nista hama dan wabah ini
memusnakan harapan
untuk suatu pesta raya yang pantas dikenang
ya,ladang kami telah musnah
tak bersisa apa-apa
namun , kami harus tetap menuai
besok, kami akan menanam
agar panen raya dapat kami nikmati lagi
kelak ...
mdn-17 Juli 2009
Kebiadaban-kebencian-harus dimusnakan dari kaki langit
tepat tanggal yang sama seperti hari ini
rakyat kami akan pesta panen raya ,
merayakan enampuluh empat tahun panen raya ini
seharusnya akan banyak kembang api
yang bertabur di langit
menyaingi binar cahaya bintang
namun hari ini-
kami berduka
berduka karena ladang kami telah dirusak
dimusnahkan seketika
oleh hama dan wabah kejam nan biadap
tak bersisa yang akan dituai
tak bersisa yang akan disemai
keringat yang berpeluh di lengan kami selama ini
sungguh seperti tak berarti apa-apa
ladang ini adalah raga kami
ladang ini adalah jiwa kami
sungguh nista hama dan wabah ini
memusnakan harapan
untuk suatu pesta raya yang pantas dikenang
ya,ladang kami telah musnah
tak bersisa apa-apa
namun , kami harus tetap menuai
besok, kami akan menanam
agar panen raya dapat kami nikmati lagi
kelak ...
mdn-17 Juli 2009
Kebiadaban-kebencian-harus dimusnakan dari kaki langit
Kamis, Juli 16, 2009
MALAM INI AKU BERPESTA
bagai lampu-lampu pohon natal
yang berwarna warni berkilauan
seperti itulah kilau hatiku saat ini
jantungku berdebar
berdegup tak berhenti
seperti mengikuti irama lagu disko
yang bertaut-taut bunyinya
sungguh akan memekakkan telinga
namun adrenalinku berpacu seru
tak sabar aku menunggu
memakai baju baruku
stileto menunggu kakiku
berderak derak lantai nanti kan ku hentak
waktunya berpesta
sebentar lagi
akan datang waktu buat kita
malam ini kau kusambut dalam pesta raya
pesta menyambutmu kembali
yang tlah lama pergi
ku tak ingin malam ini berakhir sayang...
mdn; 16 juli 2009
*menunggu 3 abangku yg akan pulang kampung malam ini*
yang berwarna warni berkilauan
seperti itulah kilau hatiku saat ini
jantungku berdebar
berdegup tak berhenti
seperti mengikuti irama lagu disko
yang bertaut-taut bunyinya
sungguh akan memekakkan telinga
namun adrenalinku berpacu seru
tak sabar aku menunggu
memakai baju baruku
stileto menunggu kakiku
berderak derak lantai nanti kan ku hentak
waktunya berpesta
sebentar lagi
akan datang waktu buat kita
malam ini kau kusambut dalam pesta raya
pesta menyambutmu kembali
yang tlah lama pergi
ku tak ingin malam ini berakhir sayang...
mdn; 16 juli 2009
*menunggu 3 abangku yg akan pulang kampung malam ini*
Selasa, Juli 14, 2009
KULIHAT BAYANGMU DI TIKUNGAN
mungkin aku terlalu merindu
hampir saja aku terjatuh,
terkejut..
ada bayang berkelebat
bayang itu seperti dirimu
yang kurindu
terlalu rindu
kukejar bayang itu
terlalu melesat
bahkan bayangku pun tak sanggup berkejar
hampir terjatuh lagi
masih ku kejar
masih ku buru
kau terlalu cepat
dan makin menjauh
menjauh sudah
persis kali ini
kulihat bayangmu di tikungan
sekilas tersenyum dingin
sepertinya kaupun merindu
namun tak berdaya
kau semakin jauh
jauh-
jauh-
jauh-
aku menatap hampa...
mdn;140709
awan gelap menggantung-memporakporandakan rasaku
hampir saja aku terjatuh,
terkejut..
ada bayang berkelebat
bayang itu seperti dirimu
yang kurindu
terlalu rindu
kukejar bayang itu
terlalu melesat
bahkan bayangku pun tak sanggup berkejar
hampir terjatuh lagi
masih ku kejar
masih ku buru
kau terlalu cepat
dan makin menjauh
menjauh sudah
persis kali ini
kulihat bayangmu di tikungan
sekilas tersenyum dingin
sepertinya kaupun merindu
namun tak berdaya
kau semakin jauh
jauh-
jauh-
jauh-
aku menatap hampa...
mdn;140709
awan gelap menggantung-memporakporandakan rasaku
Senin, Juli 13, 2009
Kulihat Pelangi di Langit Malam
Mengapa malam ini cerah ?
Mengapa merdu angin berlagu ?
Bersenandung pujian tuk pujangga malam kah ?
Wajah bulan bersemu merah muda
Bintang berkelap-kelip keperakan
Malam ini amatlah cerah
Kaki langit bertabur bunga merah marun
Tangga langit bertapak beludru ungu
Wangi alam malam bak cendana pualam
Indah sungguh indah
Malam ku amat lah indah
Tlah kulihat pelangi di langit malam
Tepat di ujung sudut kerling mataku
Aku meronta dalam bahagia
Terpesona...
Mdn;130709
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Mengapa merdu angin berlagu ?
Bersenandung pujian tuk pujangga malam kah ?
Wajah bulan bersemu merah muda
Bintang berkelap-kelip keperakan
Malam ini amatlah cerah
Kaki langit bertabur bunga merah marun
Tangga langit bertapak beludru ungu
Wangi alam malam bak cendana pualam
Indah sungguh indah
Malam ku amat lah indah
Tlah kulihat pelangi di langit malam
Tepat di ujung sudut kerling mataku
Aku meronta dalam bahagia
Terpesona...
Mdn;130709
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Sabtu, Juli 11, 2009
Beranda Belakang Rumah Kami
Ada dua bangku usang
Yang slalu menemani kami
Di sela waktu rehat
Menikmati rumput hijau
Ditemani semilir angin
Yang melewati dedaunan pokok mangga dan rambutan
Ada dua ekor anjing kami
Hanya anjing kampung biasa
Yang berwarna coklat dan hitam
Setia menunggui kami
Sambil mengibas-ngibaskan ekor mereka
Ada dua bola lampu
Menemani kami dikala senja turun
Menerangi kami tatkala bulan dan bintang
Masih belum menampakkan wajah mereka
Kami sangat menikmati waktu kami
Di beranda belakang rumah kami ini
Walau tak luas
Namun sejauh mata memandang
Beranda ini adalah saksi
Bahwa kami sering duduk berdua disini
Menikmati nyanyian angin
Menikmati tarian hujan
Menikmati rembulan dan bintang yang menatap kami malu-malu
Aku di beranda belakang rumah kami
Mdn 11 jul 09
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Yang slalu menemani kami
Di sela waktu rehat
Menikmati rumput hijau
Ditemani semilir angin
Yang melewati dedaunan pokok mangga dan rambutan
Ada dua ekor anjing kami
Hanya anjing kampung biasa
Yang berwarna coklat dan hitam
Setia menunggui kami
Sambil mengibas-ngibaskan ekor mereka
Ada dua bola lampu
Menemani kami dikala senja turun
Menerangi kami tatkala bulan dan bintang
Masih belum menampakkan wajah mereka
Kami sangat menikmati waktu kami
Di beranda belakang rumah kami ini
Walau tak luas
Namun sejauh mata memandang
Beranda ini adalah saksi
Bahwa kami sering duduk berdua disini
Menikmati nyanyian angin
Menikmati tarian hujan
Menikmati rembulan dan bintang yang menatap kami malu-malu
Aku di beranda belakang rumah kami
Mdn 11 jul 09
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Rabu, Juli 08, 2009
Tarian Ilalang
Ilalang gemulai meliuk
Mengikuti irama angin
Yang bersoneta membahana
Melagukan melodi merdu
Dendang pesta kemenangan
Senyum puas ilalang tersungging
Amat manis dan berkharisma
Sungguh aku bahagia
Menyaksikan tarian ilalang
Walau peluhku berkeringat
Kuikuti dalam gerak dendang angin
Ikut bergemulai
Ikut meliuk
Ikut tersenyum
Oh puasnya..
Merayakan pesta kemenangan ini..
Mdn-8 Juni 09
18.25 WIB
58.51% quick count to SBY
Selamat Pak...
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Mengikuti irama angin
Yang bersoneta membahana
Melagukan melodi merdu
Dendang pesta kemenangan
Senyum puas ilalang tersungging
Amat manis dan berkharisma
Sungguh aku bahagia
Menyaksikan tarian ilalang
Walau peluhku berkeringat
Kuikuti dalam gerak dendang angin
Ikut bergemulai
Ikut meliuk
Ikut tersenyum
Oh puasnya..
Merayakan pesta kemenangan ini..
Mdn-8 Juni 09
18.25 WIB
58.51% quick count to SBY
Selamat Pak...
Send from my BlueBerry® Powered by my Strawberry •(^_^)•
Jumat, Juli 03, 2009
PULANG (2)
Siluet indah meliuk di awan
Tanda senja mulai menyapa
Kucoba langkahkan kaki yang lesu
Letih hari ini seperti tak berkesudahan
Jiwa ku seperti labil
Asa ku surut mengkerut
Gontai adalah irama ku
Aku mengharap ada fatamorgana disitu
Mengharap dia menyapaku
Namun tak kudengar panggilan nya
Tarikan napas kali ini seperti pilu
Entah rasa apa ini ?
Masih ku termangu disini
Aku ingin pulang
Ruh ku sangat merindukanmu…
Mdn-030709
Tanda senja mulai menyapa
Kucoba langkahkan kaki yang lesu
Letih hari ini seperti tak berkesudahan
Jiwa ku seperti labil
Asa ku surut mengkerut
Gontai adalah irama ku
Aku mengharap ada fatamorgana disitu
Mengharap dia menyapaku
Namun tak kudengar panggilan nya
Tarikan napas kali ini seperti pilu
Entah rasa apa ini ?
Masih ku termangu disini
Aku ingin pulang
Ruh ku sangat merindukanmu…
Mdn-030709
Rabu, Juli 01, 2009
“pulang”
di penghujung senja
kembali ‘ku dihantar jingga
dengan redup warnanya
menghantar ‘ku pulang
membawa jiwaku
‘tuk bersandar kembali
ke haribaan malaikat kecilku
oh lelahku – oh penatku
aku begitu rindu
dengan senyum mu
nan amat manis
dan lelahku pun, selesailah ……
-mdn ; senja pertama di bulan juli 09-
kembali ‘ku dihantar jingga
dengan redup warnanya
menghantar ‘ku pulang
membawa jiwaku
‘tuk bersandar kembali
ke haribaan malaikat kecilku
oh lelahku – oh penatku
aku begitu rindu
dengan senyum mu
nan amat manis
dan lelahku pun, selesailah ……
-mdn ; senja pertama di bulan juli 09-
BULAN MERAH JAMBU
Bulan merah jambu
ada kerling cahaya
yang tak biasa malam ini
warna perakmu mengapa berubah ?
di antara langit setengah tua
menandakan bulan terakhir tengah tahun ini
tak ada angin lewat
hanya ada selintas aroma melati saja
dekat bersisian dengan kita duduk
masih terpesona aku
menatap kerling cahaya itu
malam ini bulan merah jambu
lengkap dengan mahkota mawarnya
tersemat diantara wajah semu mu
aku juga begitu
merah jambu merona menghiasi wajahku
aku jatuh cinta lagi pada mu?
Mdn;akhir juni thn ini - 09
ada kerling cahaya
yang tak biasa malam ini
warna perakmu mengapa berubah ?
di antara langit setengah tua
menandakan bulan terakhir tengah tahun ini
tak ada angin lewat
hanya ada selintas aroma melati saja
dekat bersisian dengan kita duduk
masih terpesona aku
menatap kerling cahaya itu
malam ini bulan merah jambu
lengkap dengan mahkota mawarnya
tersemat diantara wajah semu mu
aku juga begitu
merah jambu merona menghiasi wajahku
aku jatuh cinta lagi pada mu?
Mdn;akhir juni thn ini - 09
TANDA CINTA KAMI
VERSI SATU (utk Bunda Onda)
Waktu telah berlalu 20 tahun lamanya
Namun bayangmu senantiasa terbawa di jiwa kami
Jiwa abdimu, jiwa pengorbananmu, jiwa pamrihmu
Telah membawa kami kembali disini
Jika kami hadir bersama mu lagi
Itu karena kami sangat ingin mengucapkan
Beribu kata terima kasih,
walau itu pun tak cukup…
Wahai Guru kami,
Terima kasih atas Jasa mu
Terima kasih untuk Pengorbanan mu
Terima kasih buat Cinta mu
Yang telah kau berikan kepada kami
Kami , muridmu yang ‘kan slalu mengenang
dan menyematkan namamu
di hati sanubari kami yang terdalam
VERSI KU
Waktu yang berlalu 20 tahun lamanya
Namun bayangmu senantiasa terbawa di jiwa ku
Jiwa abdimu - jiwa pengorbananmu -jiwa tanpa pamrihmu
Tlah membawa ku ada disini
Jika aku hadir ada bersama mu kini
Itu karena kuingin berucap
Beribu kata hatur terima kasih,
walau itu pun tak cukup…
Wahai Guru ku,
Trima kasih atas Jasa mu
Trima kasih untuk Pengorbanan mu
Trima kasih buat Cinta mu
Yang tlah kau berikan kepada ku
Aku , muridmu yang ‘kan slalu mengenang
dan menyematkan namamu
di hati sanubari terdalam ku
mdn;akhir juni 09
segores puisi pesanan sahabat utk reuni 20th colla 89 dipersembahkan dengan manis utk guru2 kami
Waktu telah berlalu 20 tahun lamanya
Namun bayangmu senantiasa terbawa di jiwa kami
Jiwa abdimu, jiwa pengorbananmu, jiwa pamrihmu
Telah membawa kami kembali disini
Jika kami hadir bersama mu lagi
Itu karena kami sangat ingin mengucapkan
Beribu kata terima kasih,
walau itu pun tak cukup…
Wahai Guru kami,
Terima kasih atas Jasa mu
Terima kasih untuk Pengorbanan mu
Terima kasih buat Cinta mu
Yang telah kau berikan kepada kami
Kami , muridmu yang ‘kan slalu mengenang
dan menyematkan namamu
di hati sanubari kami yang terdalam
VERSI KU
Waktu yang berlalu 20 tahun lamanya
Namun bayangmu senantiasa terbawa di jiwa ku
Jiwa abdimu - jiwa pengorbananmu -jiwa tanpa pamrihmu
Tlah membawa ku ada disini
Jika aku hadir ada bersama mu kini
Itu karena kuingin berucap
Beribu kata hatur terima kasih,
walau itu pun tak cukup…
Wahai Guru ku,
Trima kasih atas Jasa mu
Trima kasih untuk Pengorbanan mu
Trima kasih buat Cinta mu
Yang tlah kau berikan kepada ku
Aku , muridmu yang ‘kan slalu mengenang
dan menyematkan namamu
di hati sanubari terdalam ku
mdn;akhir juni 09
segores puisi pesanan sahabat utk reuni 20th colla 89 dipersembahkan dengan manis utk guru2 kami
Langganan:
Postingan (Atom)