Rabu, Mei 13, 2009

RINDU MALAIKAT TAK BERSAYAP

Bagai pedang membelah

Teriris mengiris

Nadi terluka, nanah terburai

Mengapa bukan darah ?

Terlalu perihkah ?

Gontai dia melangkah

Diantara keeping-keping sembilu

Meleleh diantara kulit

Menetes disudut mata hati

Jika aku bertanya benarkah kau akan kembali ?

Mengapa aku tetap tak berdaya

Segenggaman pasir panas ditangan ini

Tak berasa karena perihmu

Sengat di rongga hati

menangis menahan luka

Tangis tak kuat lagi

Menangis tapi kering

Lunglai aku tertatih

Mengais-ngais diantara hampa

Inikah yang kunanti ?

Mengapa kau tak kunjung kembali ?

Janjimu kau pasti datang

Mana ?

Kapan ?

Aku masih ingin menangis

Namun hanya ada kering



Aku menengadah sebentar

Langit menatapku nanar

Gemuruh tanda amarah

Tercekat kelu lidah ku

Tak mampu mengucap apa-apa

Tuhan,

Apakah waktunya sudah sampai?

Aku rindu malaikat tak bersayap

menjemputku…

*

*

*

*

buah karma dosa adalah maut

dan aku ikhlas menerimanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar